Matriks adalah susunan segi empat siku-siku
dari bilangan yang dibatasi dengan tanda kurung. Suatu matriks tersusun atas
baris dan kolom, jika matrriks tersusun atas m baris dan n kolom maka dikatakan
matriks tersebut berukuran ( berordo) m x n. Penulisan matriks biasanya
menggunakan huruf besar A,B,C dan seterusnya, sedangkan penulisan matriks
beserta ukurannya ( matriks dengan m baris dan n kolom) adalah
Operasi hitung pada matriks sebenarnya tidaklah sulit, hanya
butuh ketelitian ekstra dalam perhitungannya. Dari semua operasi hitung yang
akan kita bahas, operasi Perkalian dua matriks yang agak sulit bentuk
perhitungannya, karena kita akan mengkombinasikan operasi perkalian dan
penjumlahan. Tapi tenang saja, dengan banyak berlatih melakukan perkalian dua
matriks, maka kita pasti akan terbiasa dalam melakukan operasi perhitungan dua
matriks atau lebih.
Pada Operasi hitung matriks, kenapa tidak ada pembagian? ini terjadi karena pada perkalian matriks tidak bersifat komutatif. Semisalkan bentuk AB=1B×A≠A×1B . Dari bentuk inilah maka operasi hitung pembagian pada matriks tidak ada. Yang ada nantinya adalah bentuk invers dari matriks dikalikan dengan matriks bukan inversnya.
Pada Operasi hitung matriks, kenapa tidak ada pembagian? ini terjadi karena pada perkalian matriks tidak bersifat komutatif. Semisalkan bentuk AB=1B×A≠A×1B . Dari bentuk inilah maka operasi hitung pembagian pada matriks tidak ada. Yang ada nantinya adalah bentuk invers dari matriks dikalikan dengan matriks bukan inversnya.
Penjumlahan dua matriks
Misalkan
A dan B adalah matriks berordo m×n
dengan
elemen-elemen aij dan bij . Jika matriks C adalah jumlah matriks
A dengan matriks B, ditulis C = A + B, matriks C juga berordo m×n
dengan elemen-elemen ditentukan oleh:
cij=aij+bij (untuk semua i dan j
cij=aij+bij (untuk semua i dan j
).
Sifat-sifat
penjumlahan pada matriks
*).
Komutatif : A+B=B+A
*). Assosiatif : (A+B)+C=A+(B+C)
*). penjumlahan berulang : kA=A+A+A+...+A sebanyak k
Pengurangan
dua matriks
Misalkan
A dan B adalah matriks berordo m×n
dengan
elemen-elemen aij dan bij . Jika matriks C adalah pengurangan
matriks A dengan matriks B, ditulis C = A − B, matriks C juga berordo m×n
dengan elemen-elemen ditentukan oleh:
cij=aij−bij (untuk semua i dan j
cij=aij−bij (untuk semua i dan j
).
Catatan:
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika dan hanya jika memiliki ordo yang sama. Ordo matriks hasil penjumlahan atau pengurangan dua matriks sama dengan ordo matriks yang
Perkalian Suatu Bilangan Real dengan Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika dan hanya jika memiliki ordo yang sama. Ordo matriks hasil penjumlahan atau pengurangan dua matriks sama dengan ordo matriks yang
Perkalian Suatu Bilangan Real dengan Matriks
Misalkan
A adalah suatu matriks berordo m×n
dengan
elemen-elemen aij dan k adalah suatu bilangan real. Matriks C
adalah hasil perkalian bilangan real k terhadap matriks A, dinotasikan: C=k.A,
bila matriks C berordo m×n dengan elemen-elemennya ditentukan
oleh: cij=k.aij (untuk semua i dan j).
Perkalian
Dua Matriks
Jika
C adalah matriks hasil perkalian matriks Am×n
dan
matriks Bn×p, dinotasikan C = A × B, maka
*). Matriks C berordo m×p.
*). Elemen-elemen matriks C pada baris ke-i dan kolom ke-j, dinotasikan cij, diperoleh dengan cara mengalikan elemen baris ke-i matriks A dan elemen kolom ke-j matriks B, kemudian dijumlahkan.
Dinotasikan cij=ai1.b1j+ai2.b2j+ai3.b3j+...+ain.bnj
*). Matriks C berordo m×p.
*). Elemen-elemen matriks C pada baris ke-i dan kolom ke-j, dinotasikan cij, diperoleh dengan cara mengalikan elemen baris ke-i matriks A dan elemen kolom ke-j matriks B, kemudian dijumlahkan.
Dinotasikan cij=ai1.b1j+ai2.b2j+ai3.b3j+...+ain.bnj
Catatan
:
*). pada perkalian dua matriks AB hasilnya belum tentu sama dengan BA
*). Dua matriks bisa dikalikan jika dan hanya jika banyak kolom matriks pertama sama dengan banyak baris matriks kedua.
*). pada perkalian dua matriks AB hasilnya belum tentu sama dengan BA
*). Dua matriks bisa dikalikan jika dan hanya jika banyak kolom matriks pertama sama dengan banyak baris matriks kedua.
Sifat-sifat
perkalian pada matriks
*).
Assosiatif : (A×B)×C=A×(B×C)
*). Distributif : A×(B+C)=A×B+A×C
*). Pangkat : An=A×A×A×...×A sebanyak n factor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar